Rabu, 31 Januari 2018



Bacillus cereus

Do you know about Bacillus cereus? Have you already hear or see this bacteria. Let see the review here,
Menurut (Delost, 2015) Bacillus cereus  diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom          : Bacteria
Phylum                        : Firmicutes
Class                : Bacilli
Order               : Bacillales
Family             : Bacillaceae
Genus              : Bacillus
Species             : cereus
Bacillus cereus merupakan bakteri Gram positif dan mempunyai kemampuan untuk membentuk spora. Pertumbuhan optimum pada suhu 28-35 0C dengan pertumbuhan minimum pada  4-5 0 C dan maksimum pada 48 0 C. Bakteri ini tumbuh dengan rentang pH 4,9-9,3 dan mampu hidup pada konsentarasi garam 7,5 % (Batt dan Tortorello, 2014). Bacillus cereus merupakan bakteri aerob dan  menghasilkan enzim katalase yang berfungsi untuk memecah hidrogen peroksida menjadi air dan molekul oksigen (Delost, 2015).
Bacillus cereus memproduksi enzim ekstraseluler yang dapat menghidrolisis protein, lemak, pati, dan karbohidrat lainnya. Oleh karena itu, mikroorganisme ini dapat memanfaatkan berbagai jenis pangan untuk mendukung pertumbuhannya, tetapi pangan yang mengandung pati menjadi  sumber optimal untuk pertumbuhannya (Gibbs, 2003).
Bacillus cereus dapat memproduksi dua jenis toksin, yaitu toksin emetic dan diare. Toksin ini dapat menyebabkan gejala keracunan pangan yang berbeda. Toksin diare dari B. cereus diproduksi selama fase logaritmik. Enterotoksin tersebut berinteraksi dengan membran sel epitel usus halus dan menyebabkan gejala keracunan pangan. Toksin emetik B. cereus adalah cereulide. Molekul toksin ini sangat stabil pada keadaan panas, pH ekstrem, dan proteolisis oleh tripsin. Pembentukan toksin emetic biasanya dihubungkan dengan B. cereus serovar H-1 dan terjadi setelah pembentukan spora (Beattie et al., 1999).
Keberadaan Bacillus cereus dapat dilakukan dengan beberapa langkah diantaranya menumbuhkan pada medium selektif pengkayaan seperti Mannitol Egg-yolk Polymixin (MYP). Polymixin ditambahkan untuk menekan  pertumbuhan mikroorganisme lain dan Bacillus cereus mempunyai resistensi yang tinggi terhadap antibiotik. Mannitol tidak dimanfaatkan oleh sebagian besar Bacillus cereus sehingga koloni berwarna merah muda yang mana berlawanan dengan warna kuning pada bakteri fermentasi manitol. Media agar MYP mengandung kuning telur yang digunakan sebagai substrat dari lesitin, enzim yang ditemukan pada Bacillus cereus. Presipitasi yang terbentuk di sekitar  koloni dapat dibedakan dengan mudah setelah inkubasi 24 jam pada suhu 30 C (Batt dan Tortorello, 2014).

Selasa, 07 Maret 2017

SIKLUS HIDUP PLASMODIUM 

 

 
 
 
 
Cara gampang untuk mengingat siklus hidup Plasmodium adalah dengan mengahafal singkatan yaitu "So To MeGa Zi Oki "